Kamis, 01 April 2010

Bunga Bank Mulai Turun Harga Pangan Bersiap Naik

*bukan april mop :p
JAKARTA
- Desakan Bank Indonesia (BI) dan pelaku usaha agar perbankan menurunkan suku bunga sedikit berhasil. Sepanjang kuartal pertama tahun ini, perbankan mulai menurunkan suku bunga deposito maupun kredit. Tapi, nilainya sangat kecil.

Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI Dyah N.K. Makhijani mengatakan, BI terus memantau pergerakan suku bunga perbankan. Untuk memudahkan pemantauan, BI membagi bank ke dalam dua kategori, yakni bank kecil dengan aset di bawah Rp 1 triliun dan bank menengah/besar yang beraset di atas Rp 1 triliun. "Statistik menunjukkan bahwa suku bunga turun tipis," ujarnya dalam keterangan pers kemarin (31/3).

Berdasar data BI, rata-rata suku bunga kredit bank kecil per akhir Desember 2009 adalah 16,19 persen. Suku bunga itu turun tipis sebesar 0,21 persen pada posisi akhir Maret 2010, yakni menjadi 15,98 persen. Sementara itu, suku bunga kredit untuk bank menengah/besar berkisar antara 10,83-12,61 persen pada posisi akhir Desember 2009. Kemudian, suku bunga itu turun tipis sebesar 0,27-0,13 persen ke kisaran 10,56-12,48 persen pada posisi akhir Maret 2010.

Adapun suku bunga deposito satu bulan di bank-bank kecil yang pada akhir Desember 2009 di level 7,29 persen turun tipis ke posisi 7,24 persen pada akhir Maret 2010. Sedangkan suku bunga deposito satu bulan di bank-bank menengah/besar yang pada akhir Desember 2009 di kisaran 5,87-7,29 persen turun tipis ke kisaran 5,63-6,92 persen pada akhir Maret 2010.

Menurut Dyah, data BI juga menunjukkan bahwa bank-bank menengah/besar memiliki pola tersendiri. Yakni, semakin besar aset perbankan, semakin rendah suku bunga deposito maupun suku bunga kreditnya. "Selain itu, spread suku bunga cenderung mengecil dengan semakin besarnya total aset bank. Sebab, suku bunga kredit untuk bank-bank kecil cenderung lebih tinggi daripada yang dikenakan kepada bank-bank menengah atau besar," katanya.

Dyah menjelaskan, jika dihitung, pada kuartal pertama 2010, spread untuk bank kecil menurun 0,16 persen. Sementara itu, spread untuk bank menengah/besar relatif tidak berubah.

Harga Pangan

Bila penurunan bunga bank baru dimulai, tren penurunan harga pangan justru akan berakhir. Menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), harga pangan mulai merangkak naik Mei nanti.

Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, masa panen raya yang berakhir pada Maret dan April mengakibatkan pasokan beras ikut turun sehingga harganya bisa naik. "Mei memang agak rentan," ujarnya di Kantor BPS kemarin (31/3).

Menurut Rusman, di antara bahan kebutuhan pokok, beras memang menjadi leading commodity atau komoditas yang berpengaruh pada harga barang lain. Karena itu, jika pasokan beras menurun dan harganya naik, harga barang-barang lain ikut naik. "Tapi, tidak meletup-letup lah (kenaikannya, Red), tidak membuat semua orang gerah," katanya.

Terkait dengan perkembangan harga, lanjut dia, pantauan BPS sepanjang Maret 2010 menunjukkan bahwa harga beberapa bahan pangan menurun, antara lain beras, cabai merah, dan gula pasir. Sementara itu, sektor sandang tidak menunjukkan harga yang relatif stabil. "Sektor pengangkutan atau transportasi juga tidak menunjukkan kenaikan," terangnya.

Dengan pergerakan harga tersebut, papar Rusman, kemungkinan terjadinya deflasi pada Maret cukup terbuka. Namun, hingga kemarin BPS masih mengumpulkan data final dari seluruh kota di Indonesia. Tujuannya, menghitung angka final, apakah memang terjadi deflasi. "Potensi deflasi memang besar. Namun, kalaupun terjadi inflasi, angkanya sangat tipis," ucapnya.

Setelah April, Rusman mengingatkan akan potensi kenaikan inflasi yang dipicu barang non makanan, misalnya biaya pendidikan. Untuk itu, BPS sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Nasional agar sektor pendidikan bisa meredam laju inflasi. "Selama ini, begitu iuran pendidikan maupun uang gedung untuk anak masuk sekolah tinggi, inflasi langsung ikut naik," ujarnya.

di ambil dari: jawapos.com

universitas surabaya kampus hijau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar